Wednesday, October 9, 2013

1). Meragukan Adanya Allah

Maksudnya meragukan terhadap eksistensi Allah, atau meragukan adanya perbedaan yang terjadi antara Allah dengan mahkluk-Nya. Padahal keberadaan Allah sudah tidak diragukan lagi, adanya alam, bumi, langit, dan seluruh isi jagad raya ini menunjukkan adanya Allah sebagai Dzat yang Menciptakan. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman-Nya yang artinya "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi (Al-Baqarah : 29)". 

Secara rasional mustahil barang yang diciptakannya itu ada sedangkan sang penciptanya tidak pernah wujud. Atau mustahil adanya lemari, meja, kursi, dan rumah itu seperti bentuk wujudnya orang yang membuat. Begitu juga mustahil adanya alam ini tanpa ada yang menciptakannya, dan tidak bisa diterima oleh akal sehat bila wujudnya alam, binatang dan manusia seperti bentuk wujudnya sang Pencipta.

Ada sebagian orang yang buntu akal pikirannya dan kotor hatinya yang beranggapan, bahwa Tuhan itu keberadaannya dan wujudnya seperti manusia. Kalau keberadaan Allah seperti manusia berarti Allah itu membutuhkan tempat, padahal setiap sesuatu yang membutuhkan tempat itu menunjukkan baru, dan setiap barang yang baru pasti akan hancur. Kalau Tuhan itu bisa hancur atau mati kenapa kita sembah? Inilah cara pikiranya orang yang tumpul otaknya.

Ada juga orang yang beranggapan bahwa tuhan itu bentuknya seperti manusia, punya mata, telinga, kaki, tangan, mulut, dan seluruh apa yang ada pada tubuh manusia Tuhan punya. Kalau wujudnya Tuhan seperti manusia, baik sifatnya maupun dzatnya, berarti Tuhan punya rasa lapar, haus kadang-kadang buang air, juga punya rasa kantuk dan tidur. Bila Tuhan sedang mengantuk atau tidur padahal saat itu umatnya melakukan maksiat, atau memohon ampunan kepadanya berarti Tuhan tidak mengetahuinya. Kalau begitu Tuhan jenis apa ini bisa ditipu, pada saat ia mengantuk atau tertidur umatnya melakukan maksiat, Tuhan macam apa ini?.

Maka jelaslah bahwa Allah itu Mukhalafatu Lilhawadits (berbeda dengan seluruh makhluk), maka kalau ada orang yang hatinya meragukan adanya Allah, atau meragukan adanya perbedaan antara Allah dan makhluknya, ia bisa disebut sebagai murtad I'tiqad.    

No comments:

Post a Comment