Sunday, November 17, 2013

Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET

Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NETOk nih pagi hari ini saya akan menshare kan contoh penggunaan kriptografi untuk mengamankan data yang akan tersimpan ke dalam record yang terdapat pada database. Contoh berikut menggunakan Kriptografi Caesar, Sederhana, Mudah dan Terkenal.

Anda ingin tahu beda Tanpa Kriptografi dengan menggunakan Kriptografi? Lihat saja gambar berikut ini :

Tabel berikut ini tanpa kriptografi
Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET

Saya jamin anda pasti bisa dengan mudah memahami data diatas tersebut bukan?

coba anda pahami data pada gambar berikut.

Penerapan 

Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET

Tabel tersebut diatas setelah memakai kriptografi

Bagaimana? ingin tahu cara membuatnya? silahkan ikuti penerapan kriptografi pada record database menggunakan program VB NET

Terlebih dahulu buatlah database Nasabah.MDB dengan struktur tabel seperti berikut ini :

Tabel : Nasabah

Field    Tipe  Size
------------------------------
Kode    Text    5  
Nama    Text    50
Alamat    Text    100
Telp    Text    15

Simpan pada drive C:

Kemudian silahkan design form nasabah seperti tampilan berikut ini.

Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET

Berikut listing program Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET

Imports System.Data.OleDb

Public Class Form1
    Public DB As OleDbConnection
    Public CMD As OleDbCommand
    Public DR As OleDbDataReader
    Public DS As New DataSet
    Public SQL As String

    Function ENCCaesar(ByVal Plain As String) As String
        Dim x As String = ""
        Dim xkalimat As String = ""
        For i = 1 To Len(Plain)
            x = Mid(Plain, i, i)
            x = Chr(Asc(x) + 3)
            xkalimat = xkalimat + x
        Next
        ENCCaesar = xkalimat
    End Function

    Function DECCaesar(ByVal Chiper As String) As String
        Dim x As String = ""
        Dim xkalimat As String = ""
        For i = 1 To Len(Chiper)
            x = Mid(Chiper, i, i)
            x = Chr(Asc(x) - 3)
            xkalimat = xkalimat + x
        Next
        DECCaesar = xkalimat
    End Function

    Public Sub OPENDB()
        Dim LOKASI = "Provider = Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=C:Nasabah.mdb"
        DB = New OleDbConnection(LOKASI)
        If DB.State = ConnectionState.Closed Then
            DB.Open()
        End If
    End Sub

    Sub TombolBaru()
        btnBaru.Enabled = True
        btnSimpan.Enabled = False
        btnEdit.Enabled = False
        btnHapus.Enabled = False
        btnBatal.Enabled = False
        btnKeluar.Enabled = True
    End Sub

    Sub TombolEdit()
        btnBaru.Enabled = False
        btnSimpan.Enabled = False
        btnEdit.Enabled = True
        btnHapus.Enabled = True
        btnBatal.Enabled = True
        btnKeluar.Enabled = False
    End Sub

    Sub TombolSimpan()
        btnBaru.Enabled = False
        btnSimpan.Enabled = True
        btnEdit.Enabled = False
        btnHapus.Enabled = False
        btnBatal.Enabled = True
        btnKeluar.Enabled = False
    End Sub

    Sub HapusForm()
        Kode.Text = ""
        Nama.Text = ""
        Alamat.Text = ""
        Telp.Text = ""
        Call TombolBaru()
    End Sub


    Private Sub Form1_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
        Call OPENDB()
        Call HapusForm()
    End Sub

    Private Sub btnSimpan_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnSimpan.Click
        SQL = "INSERT INTO Nasabah(Kode, Nama, Alamat, Telp)" & _
                  "Values (`" & Kode.Text & "`,`" & _
                                ENCCaesar(Nama.Text) & "`,`" & _
                                ENCCaesar(Alamat.Text) & "`,`" & _
                                ENCCaesar(Telp.Text) & "`)"
        CMD = New OleDbCommand(SQL, DB)
        CMD.ExecuteNonQuery()
        Call btnBaru_Click(sender, e)
    End Sub

    Private Sub btnEdit_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnEdit.Click
        SQL = "UPDATE Nasabah SET Nama=`" & ENCCaesar(Nama.Text) & "`, " & _
                                    " Alamat=`" & ENCCaesar(Alamat.Text) & "`, " & _
                                    " Telp=`" & ENCCaesar(Telp.Text) & "` " & _
                                    " Where Kode=`" & Kode.Text & "`"

        CMD = New OleDbCommand(SQL, DB)
        CMD.ExecuteNonQuery()
        Call btnBaru_Click(sender, e)
    End Sub

    Private Sub btnHapus_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnHapus.Click
        SQL = "DELETE FROM Nasabah Where Kode=`" & Kode.Text & "`"
        CMD = New OleDbCommand(SQL, DB)
        CMD.ExecuteNonQuery()
        Call btnBaru_Click(sender, e)
    End Sub

    Private Sub btnBatal_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnBatal.Click
        Call btnBaru_Click(sender, e)
    End Sub

    Private Sub btnBaru_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnBaru.Click
        Call HapusForm()
        Kode.Focus()
    End Sub

    Private Sub Kode_KeyPress(ByVal sender As Object, ByVal e As System.Windows.Forms.KeyPressEventArgs) Handles Kode.KeyPress
        Dim tombol As Integer = Asc(e.KeyChar)
        Dim xkode As String
        If tombol = 13 Then
        ` Gunakan T pada SELEC
            SQL = "SELEC * FROM Nasabah Where Kode=`" & Kode.Text & "`"
            CMD = New OleDbCommand(SQL, DB)
            DR = CMD.ExecuteReader
            DR.Read()
            If DR.HasRows = True Then
                Nama.Text = DECCaesar(DR("Nama"))
                Alamat.Text = DECCaesar(DR("Alamat"))
                Telp.Text = DECCaesar(DR("Telp"))
                Call TombolEdit()
                MsgBox("Data Ini Sudah Tersimpan Pada Tabel Nasabah !")
            Else
                xkode = Kode.Text
                Call HapusForm()
                Kode.Text = xkode
                Call TombolSimpan()
            End If
            DR.Close()
            Nama.Focus()
        End If
    End Sub

End Class



Hasil Program penerapan kriptografi pada record database menggunakan program VB NET.

Screen Pertama
Sewaktu data disearching maka record asli masih nampak, tanpa dilakukan Dekripsi

Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET

Screen Kedua
Setelah di Dekripsikan maka akan terlihat record aslinya.
Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET


Adapun fungsi untuk melakukan Enkripsi dan Dekripsi dapat dilihat berikut ini :



Saat melakukan Enkripsi
    Function ENCCaesar(ByVal Plain As String) As String
        Dim x As String = ""
        Dim xkalimat As String = ""
        For i = 1 To Len(Plain)
            x = Mid(Plain, i, i)
            x = Chr(Asc(x) + 3)
            xkalimat = xkalimat + x
        Next
        ENCCaesar = xkalimat
    End Function
Lihat pemakaiannya disini.
        SQL = "INSERT INTO Nasabah(Kode, Nama, Alamat, Telp)" & _
                  "Values (`" & Kode.Text & "`,`" & _
                                ENCCaesar(Nama.Text) & "`,`" & _
                                ENCCaesar(Alamat.Text) & "`,`" & _
                                ENCCaesar(Telp.Text) & "`)"
serta
        SQL = "UPDATE Nasabah SET Nama=`" & ENCCaesar(Nama.Text) & "`, " & _
                                    " Alamat=`" & ENCCaesar(Alamat.Text) & "`, " & _
                                    " Telp=`" & ENCCaesar(Telp.Text) & "` " & _
                                    " Where Kode=`" & Kode.Text & "`"



Saat melakukan Dekripsi
    Function DECCaesar(ByVal Chiper As String) As String
        Dim x As String = ""
        Dim xkalimat As String = ""
        For i = 1 To Len(Chiper)
            x = Mid(Chiper, i, i)
            x = Chr(Asc(x) - 3)
            xkalimat = xkalimat + x
        Next
        DECCaesar = xkalimat
    End Function


dan lihat pemakaiannya disini.
        Nama.Text = DECCaesar(DR("Nama"))
        Alamat.Text = DECCaesar(DR("Alamat"))
        Telp.Text = DECCaesar(DR("Telp"))


Demikianlah pembahasan penerapan kriptografi pada record database menggunakan program VB NET. Semoga anda dapat memahaminya
 
Tag : Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET, program vb net, kriptografi pada vb net

Source : http://mesran.net/berita-643-penerapan-kriptografi-pada-record-database-menggunakan-program-vb-net.html

Friday, November 15, 2013

6. Meragun Adanya Siksa


Maksudnya tidak mempercayai adanya siksaan dari Allah subhanahu wata’ala bagi orang yang melakukan kekufuran, kejahatan, atau orang yang menentang perintah-rintah-Nya. Padahal Allah ta’ala telah mengancam bagi orang yang tidak beriman kepada-Nya akan mendapat siksaan yang amat pedih. Seperti yang telah disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya yang artinya “Adapun orang-orang kafir, maka akan aku siksa mereka dengan siksa yang amat pedih (Ali Imran : 56)”.
Seandainya tidak ada siksa, maka neraka dan ancaman Allah tidak akan berartidan hukum-hukumnya menjadi rusak, sebab manusia tidak takut lagi untuk kufur, dzalim dan bermaksiat kepadanya. Bila semua ini terjadi, maka yang berlaku dalam alam ini adalah hukum rimba. Siapa yang kuat dia dapat, siapa yang berkuasa dan menang dia akan menindas dan ynag lemah akan ditindas.
Allah menurunkan hukum syara’ kepada ummat-Nya adalah untuk menata kehidupannya agar selamat didunia dan diakhirat. Juga unutk memperbaiki akhlak, melluruskan aqidah dan mengatur tingkah laku manusia agar sesuai dengan norma-norma agama yang dikehendaki oleh Allah Ta’ala. Hukum tersebut tidak akan berarti, bila pelanggarnya tidak dikenai sanksi berupa siksaan.
Adanya siksa juga menunjukkan keadilan Allah, karena Allah tidak mungkin melakukan siksa terhadap orang yang tidak bersalah, apalagi berbuat dzallim kepada-Nya. Siksa hanya diberikan kepada hamba-hamba yang berbuat maksiat atau melanggar hukum-hukum-Nya, menurut kadar besar kecilnya pelanggaran yang dibuatnya. Hal ini lebih dipertegas lagi dengan adanya firman Allah yang artinya “Dan, orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan (sesuai) yang setimpal (Yunus : 27)”.
Ayat di atas jelas mempertegas, bahwa sekecil apapun kejahatan itu dilakukan, pasti akan ada balasan siksanya, bila dia tidak mau bertaubat. Sepert yang tertera dalam Al-Qur’an yang artnya “Dan, barang siapa yang berbuat kejahatan, sekalipun seberat dzarrah (biji sawi) niscahya ia akan melihat (balasan siksanya) (AL-Zilzalah : 8)”. 
Sasungguhnya apa yang diterangkan dalam Al-Qur’an adalah benar adanya. Jadi bagi orang yang masih meragukan atau bahkan tidak mempercayai adanya siksa yang dibuat oleh Allah, maka orang tersebut telah keluar dari garis-garis Islam dengan melakukan murtad, yakni murtad yang i’tiqad yaitu yang disebabkan oleh i’tiqadnya yang sesat.

5. Meragukan Adanya Pahala


Meragukan atau tidak mempercayai adanya balasan pahala dari Allah bisa menggelincirkan iman. Seandainya tidak ada pahala, apa artinya Allah menciptakan syurga.? Dan, apa tujuan dari perintah Allah untuk melakukan kebajikan dan menjauhi larangan-Nya.? Bukankah Allah sering menjanjikan terhadap orang yang bertaqwa akan diberi pahala dan syurga di akhirat kelak. Allah adalah dzat sebaik-baik pemberi balasan, hal ini telah dikatakan oleh Al-Qur’an yang artinya “Dia adalah sebaik-baik pemberi pahala dan sebaik-baik pemberi balasan (Al-Kahfi : 44)”.
Org yang tidak mempercayai adanya pahala adlah orang kurang mengerti terhadap ajaran agamanya secara baik, hingga ia membiarkan hawa nafsunya mengusai dirinya, yang membuat mata hatinya buta terhadap kebenaran. Menurutnya pahala adalah menikamati semua kemewahan duniawi, sedangkan neraka adalah kehidupan yang melarat, meronta-ronta dengan segala bentuk kesengsaraan hidup didunia.
Orang yang pola pikirnya demikian menganggap bahwa ajaran agama itu tidak lebih itu tidak lebih dari upacara-upacara ritual belaka. Dan, inilah car berpikirnya orang yang metarialistis.
Jikalau pahala itu hanya bertumbuh pada kenikmatan duniawi semata, pasti pasti akan menyeret semua orang untuk berlomba-lomba mencari kenikmatan dan kemewahan hidup didunia dengan segala cara, bila perlu tipu daya dan kejahatan di tempuh dari memperoleh kesenangan hidup. Keadaan ini bisa menjerumuskan manusia hidup dalam alam rimba, siapa yang kuat dialah yang menang, dan siapa yang lemah yang menjadi mangsa. Jika sudah demikian, maka harkatdan martabat manusia jatuh seperti binatang, tidak mengenal rasa belas kasihan, saling menerkam, saling menganiaya, bahkan sampai saling bunuh.
Dari uraian di atas dapat disimpukan, bahwa meyakini adanya pahala di akhirat kelak dapat memberikan sepirit bagi manusia untuk melakukan kebajikan dan menjauhi segala macam bentuk kejahatan selama didunianya. Sebab setiap individu meyakini kalau berbuat baik akan memperoleh pahala di akhirat.
Allah akan memberikan pahala kepada hamba-Nya yang melakukan  amal kebajikan tanpa membedakan jenis kelamin, status sosial, derajat dan kedudukan, meskipun amal kebajikan yang dikerjakan itu kecil sekali seperti atom, semua itu akan dapat dilihat balasan pahalanya. Seperti yang ternukil dalam Al-Qur’an berikut ini yang artinya “Maka barang siapa yang berbuat kebajikan, meskipun sebesar biji dzarrah (biji sawit) niscahaya ia akan melihat (balasannya), (Al-Zilzalah : 7)”
Jelas sudah bahwa pahala itu ada dan akan diberikan oleh Allah, kepada orang yang dikehendakinya. Sedangkan bagi orang yang meragukan atau tidak mempercayai adanya pahala sama halnya mendustakan Allah sebagi Dzat yang menjanjikan adanya pahala. Dengan demikian keraguan tersebut dapat mencopot keimanannya.
 http://ihsanwestley1.blogspot.com/

Saturday, October 12, 2013

3) Meragukan Adanya Al-Qur'an

Artinya meragukan apakah Al-Qur'an itu berasal dari Allah atau kreasi Muhammad? Apakah Al-Qur'an benar-benar firman Allah atau bisikan syetan? Orang yang hatinya ada keraguan semacam ini, menandakan dirinya belum mengerti benar tentang hakikat ke-Islamannya, dan itu menunjukkan keadangkalan aqidahnya dan kebutaan mata hatinya terhadap semua ajaran yang diterimanya. Bukankah Allah berungkali menjelaskan bahwa Al-Qur'an yang dibawa oleh Rasullallah  Shallallahu Alaihi W a Sallam, adalah berasal dari-Nya. Seperti yang disebutkan oleh Allah dalam firmannya yang artinya "Sesungguhnya Kamil-lah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami benar-benar memilharanya (Al-Hijr : 9)". 

Ayat di atas menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah, sekaligus yang terjamin kesuciannya dan kemurniannya dan tidak bisa dicemari oleh tangan-tangan kotor yang hendak mengubah huruf maupun susunan kalimat didalamnya. Ketinggian satra Al-Qur'an tidak mungkin hasil kreasi manusia, meskipun intelektualnya super genius. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam firmannya yang artinya "Dan, jika kamu (teatap) dalam keraguan tetntang Al-Qur'an yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad) adalah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang-orang yang benar (Al-Baqarah : 23)".

Dengan adanya ayat tersebut, jelaslah bahwa bagaimana pun ketinggian intelektual manusia, meskipun dirinya di bantu oleh ahli-ahli sastra dan ahli bahasa terkemuka, mustahil dirinya mampu membuat yang serupa dengan Al-Qur'an. Bila kamu perhatikan Al-Qur'an dari segala segi, baik dari ketinggian sastranya, maupun dari segi komposisi bahasanya, maka akan kamu temukan bukti bahwa Al-Qur'an itu bukan hasil kreasi manusia, melainkan murni mu;jizat Allah yang diberikan kepada manusia pilihan, yakni Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Dalam komposisi kalimatnya, suatu saat ia bersikap keras, bagai tegarnya gelombang samudra yang menggunung gulung -menggulung, di saat lain, ia lemah lembut sopan santun penaka nafas surga, gamulai menyejukkan jiwa. Asa yang putur tersambung, berbunga da berbuah. Itulah mu'jizat Nabi Muhammad yang melukiskan kehidupan dunia, juga menggambarkan dasar-dasar hidup suci dengan seggala aturan dan tata kramanya, mengubah uraian kehidupan akhirat dengan taman-taman surga dengan keindahannay yang tak tertandingi, untuk orang-orang yang melakukan kebajikan sewaktu didunia.

Wednesday, October 9, 2013

2). Meragukan Adanya Rasulallah Shallallahu Alaihi Wa Sallam

Maksudnya hatinya meragukan tentang eksistensi Nabi Muhammad, apakah beliau itu utusan Allah atau tidak? Padahal kersaulan Muhammad itu sering disebut oleh Allah dalam Al-Qur'an, di antaranya yang terdapat dalam surat Al-Baqarah yang artinya "Dan, sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang di utus (Al-Baqarah : 252)".

Malahan Nabi Muhammad Shallalluh Alaihi Wa Sallam, tidak hanya sebagai rasul saja, beliau juga sebagai figur sentral Rahmatil lil 'alamin , suatu jabatan tertingga yang tidak di miliki oleh seorang Naboi maupun rasul manapun. Seperti yang disebutkankan oleh Allah dalam firman-Nya yang artinya "Dan, tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya' : 107)". 

Bila didalam hati seseorang meragukan atau tidak percaya tentang kerasulan Muhammad  Shallallahu Alaihi Wa Sallam, berarti dirinya tidak mempercayai ini Al-Qur'an. Padahal Al-Qur'an adalah firman Allah yang harus di percaya dan diimani oleh setiap muslim, ini sama halnya ia mendustakan terhadap firamn Allah,. Kalau sudah tidak mempercayai firman Allah berarti dirinya tidak beriman kepadanya.

Jelas sudah, bahwa orang yang hatinya meragukan tentang kerasulan Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, bisa disebut murtad i'tiqad, yaitu kemurtadan yang disebabkan oleh i'tiqadnya.

1). Meragukan Adanya Allah

Maksudnya meragukan terhadap eksistensi Allah, atau meragukan adanya perbedaan yang terjadi antara Allah dengan mahkluk-Nya. Padahal keberadaan Allah sudah tidak diragukan lagi, adanya alam, bumi, langit, dan seluruh isi jagad raya ini menunjukkan adanya Allah sebagai Dzat yang Menciptakan. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman-Nya yang artinya "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi (Al-Baqarah : 29)". 

Secara rasional mustahil barang yang diciptakannya itu ada sedangkan sang penciptanya tidak pernah wujud. Atau mustahil adanya lemari, meja, kursi, dan rumah itu seperti bentuk wujudnya orang yang membuat. Begitu juga mustahil adanya alam ini tanpa ada yang menciptakannya, dan tidak bisa diterima oleh akal sehat bila wujudnya alam, binatang dan manusia seperti bentuk wujudnya sang Pencipta.

Ada sebagian orang yang buntu akal pikirannya dan kotor hatinya yang beranggapan, bahwa Tuhan itu keberadaannya dan wujudnya seperti manusia. Kalau keberadaan Allah seperti manusia berarti Allah itu membutuhkan tempat, padahal setiap sesuatu yang membutuhkan tempat itu menunjukkan baru, dan setiap barang yang baru pasti akan hancur. Kalau Tuhan itu bisa hancur atau mati kenapa kita sembah? Inilah cara pikiranya orang yang tumpul otaknya.

Ada juga orang yang beranggapan bahwa tuhan itu bentuknya seperti manusia, punya mata, telinga, kaki, tangan, mulut, dan seluruh apa yang ada pada tubuh manusia Tuhan punya. Kalau wujudnya Tuhan seperti manusia, baik sifatnya maupun dzatnya, berarti Tuhan punya rasa lapar, haus kadang-kadang buang air, juga punya rasa kantuk dan tidur. Bila Tuhan sedang mengantuk atau tidur padahal saat itu umatnya melakukan maksiat, atau memohon ampunan kepadanya berarti Tuhan tidak mengetahuinya. Kalau begitu Tuhan jenis apa ini bisa ditipu, pada saat ia mengantuk atau tertidur umatnya melakukan maksiat, Tuhan macam apa ini?.

Maka jelaslah bahwa Allah itu Mukhalafatu Lilhawadits (berbeda dengan seluruh makhluk), maka kalau ada orang yang hatinya meragukan adanya Allah, atau meragukan adanya perbedaan antara Allah dan makhluknya, ia bisa disebut sebagai murtad I'tiqad.    

Thursday, October 3, 2013

MURTAD I'TIQAD




Banyak kita saksikan sekarang orang-orang yang punya aqidah, mengalami kebimbangan dan keraguan oleh kebodohan mereka terhadap agamanya, tidak mengerti tuntunan agama secara baik dan tidak mengetahui kebenaran agamanya secara otentik,suci, terlepas dari khfarat dan kemungkaran.

Mereka hanya mengenal kulit luar agamanya saja, serta suka bermain-main dengan kesuciannya karena mereka menuruti rayuan hawa nafsunya belaka.

Agama pada masa sekarang ini dianggap sebagai tubuh tak bernyawa, atau di anggap sebagai tulisan yang mengandung makna yang dapat dibaca. Agama hanya dijadikan alat untuk propaganda demi kepentingan dirinya, atau dijadikan sebagai topeng untuk menutupi kejahatannya. Tindakan mereka Tindakan mereka ini jelas di luar batasan agama. Itulah kecerobohan orang-orang dungu yang tidak mengerti hakikat beragama.

Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang telah dikuasi oleh hawa nafsunya, diikat oleh keraguan hati dan kebimbangan penuh prasangka dan dugaan terhadap kebenaran ajaran agamanya.

Orang yang berhati lemah inilah yang mudah dijangkiti virus murtad i'tiqad. Padahal murtad merupakan bentuk kekafiran yang paling hina dan tercela, siksanya pun sangat pedih.

Oleh karena itu, setiap muslim memohon perlindungan kepada Allah, agar dirinya dijauhkan dari bersarangnya virus kemurtadan. karena penyakit ini lebih ganas dan berbahaya dari segala macam penyakit badaniyah. Bagi orang yang sudah dijangkiti kuman kemurtadan, maka harapan dirinya untuk memperoleh kebahagiaan di sisi Allah menjadi sirna, bahkan siksanya nanti lebih pedih dan kekal dalam neraka.

Murtad adalah keluar dari islam, artinya kembali kepada kekafiran setelah masuk islam. Sedangkan murtad i'tiqad adalah kemurtadan yang di sebabkan oleh i'tiqadnya atau keyakinan dirinya. Ini akibat dari keraguan yang ada di dalam hati. Imam Nawawi Al-Jawiy dalam kitab "Syarah Sulamut Taufiq" telah memberikan contoh tentang murtad i'taqad

1) Meragukan adanya Allah
2) Meragukan Adanya Rasullah Shallallahu Alaihi Wassalam
3) Meragukan Adanya Al-Qur'an
4) Meragukan adanya Hari Akhir
5) Meragukan Adanya Pahala
6) Meragukan Adanya Siksa
7) Meniadakan Salah Satu Sifat Allah
8) Menghalalkan Perkara Yang Haram
9) Mengharamkn Perkara Yang Halal
10) Menolak Kewajiban
11) Mewajibkan Perkara Yang Wajib
12) Ingin Kembali Kafir Pada Masa Yang Akan Datang
13) Mengingkari Kerasulan Salah Seorang Rasul
14) Mengingkari Salah Satu Huruf Al-Qur'an
15) Menambah Huruf Al-Qur'an
16) Berkeyakinan Masih Ada Nabi Lain Setelah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam

Sunday, September 29, 2013

Murtad Tanpa Sadar


Yang Menyebabkan Kemurtadan

Murtad adalah keluar dari Islam, artinya kembali kepada kekafiran setelah masuk islam. Hukum orang murtad berbeda dengan orag kafir asli, siksanya pun lebih pedih bila dibandingkan dengan orang kafir asli. Sebab dia sudah mengetahui kebenaran agama Tauhid lalu megingkarinya, sedangkan orang kafir asli adalah yang mengkufuri kepada Allah karena ketidaktahuannya tentang kebenaran agama Tauhid.

Bagi orang yang kembali kepada kekafiran setelah beriman kepada Allah, maka Allah akan menghapus seluruh amal kebajikannya sampai kematiannya nanti, dan dia dilemparkan kedalam neraka untuk selamanya. Seperti yang telah disebutkan dalam firman-Nya yang artinya "Barang siapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalnya didunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya. (QS. Al-Baqarah:217)". 

Adapun hal-hal yang menyebabkan kemurtadan itu banyak sekali, kadang-kadang tanpa kita sadari terjerumus kedalam kemurtadan, sebab  ucapan kita, perbuatan kita, atau i'tiqad kita. oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam segala tingkah laku kita, baik dalam kita bicara, berbuat tnpa terkontrol norma agama, dan beri'tiqad mengesampingkan sandaran pada Allah, tidak menutup kemungkinan diri kita akan terjerumus dalam lembah kemurtadan. Dan, yang lebih kita takutiadalah dalam pandangan manusia kita di anggap sebagai Muslim, karena sering melakukan shalat, puasa, sedekah, bahkan pernah berhaji, tetapi dalam pandangan Allah kita di nilaisudah keluar dari islam, alias murtad, disebabkan oleh ucapan kita, atau perbuatan kita, atau i'tiqad kita. Kalau hal ini terjadi maka calakalah bagi kita, karena seluruh amal kebajikan yang pernah diker jakan akan sirna, tidak berarti apa-apa di sisi Allah, dan tempat kembalinya sudah jelas ke Neraka.

Pada dasarnya Murtad itu ada 3 macam, yaitu :
1). Murtad I'tiqaq, adalah kemurtadan yang disebabkan oleh i'tiqadnya.
2). Murtad Perbuatan (Af'al), adalah kemurtadan yang disebabkan perbuatan.
3). Murtad Ucapan (Aqwal), yaitu kemurtadan yang disebabkan oleh ucapan.

Ketiga macam murtad tersebut masing-masing memiliki cabang banyak sekali. Oleh karena itu, kita harus senantiasa waspadai dan mengevaluasi seluruh perbuatan kita stiaphari, kalau seandainya ada ucapan, perbuatan, atau i'tiqad kita sudah mendekati apa yang disebut garis kemurtadan, maka bersegeralah mengucapkan dua kalimat syahadat dan bertaubatlah kepada Allah, dangan janji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut, kalau memang perbuatan itu sudah  dinilai mendekati garis kemurtadan. 

Lebih berhati-hati adalah sifat yang tepuji, daaari pada bersikap ceroboh yang tanpa bisa disadari kesalahannya akan membawa kesesatan diri.


Saturday, September 14, 2013

Pengertian Agama Islam


Islam menurut bahasa, islam memiliki arti ; selamat, kedamaian, sentausa, sedangkan dalam istilah syar'i islam berserah diri, tunduk patuh, dengan kesadaraan yang tinggi tanpa paksaan. Sedangkan islam secara makna, maka akan menjadi sangat luas jika dikaitkan dengan beberapa arti di atas.

Makna dalam arti kata selamat, maka islam adalah jalan hidup (way of life) satu-satunya yang paling selamat mengantarkan manusia sampai tujuan akhirnya..yaitu kehidupan akhirat. Dalam konteks perjalanan, tujuan hanya dapat dicapai melalui jalan yang ditempuh. Sedangkan sebuah jalan, ia memiliki cara dan aturan.

Akhirat adalah tujuan akhir dari perjalanan manusia, cara yang terbaik adalah cara Rasulullah, dan aturan yang digunakan adalah berdasarkan Al Quran dan Sunnah, dan islam adalah bentuk dari gabungan antara aturan dan cara tersebut (Al Quran & Sunnah + Cara Rasulullah) yang membetuk jalan yang paling selamat untuk mencapai tujuan akhir dari perjalanan manusia.

Makna kedamaian, adalah dengan mengikuti jalan islam untuk mencapai tujuan, seseorang pasti akan mendapatkan kedamaian dalam menjalani kehidupanya. Damai dalam konteks internal (dari sisi dirinya sendiri) dan dalam konteks eksternal (dalam hubungan bermasyarakat). Islam adalah agama yang menyukai kedamaian, kecuali jika hak Allah, dan hak azai manusia dihina dan di dzholimi, maka Islam dalam ajarannya menganjurkan untuk melakukan tindakan yang proporsional dan sesuai dengan perlakuan tersebut.

Makna sentausa, hanya akan dicapai jika ada keselamatan dan kedamaian, ini juga merupakan arti dalam islam yang berkaitan dengan 2 makna di atas. yang berkaitan dengan pelaksanaan islam secara internal (diri sendiri) maupun external (lingkungan, masyarakat, dll).

Makna berserah diri, adalah ketika seseorang menyerahkan seluruh jalan hidupnya (tunduk patuh) sesuai dengan aturan-aturan (syariat) dalam islam. Pendekatan untuk memahami hal ini bisa kita pahami melalui uraian singkat berikut.

Pada umumnya, manusia itu akan mengikuti seseorang yang ia anggap lebih dari dirinya, itu sebabnya, maka di dunia ini ada kegiatan belajar dan mengajar (murid dan guru). Orang yang lebih rendah ilmuya, pasti akan mengikuti seseorang yang lebih tinggi ilmunya. Kaidah ini adalah kaidah yang universal, berlaku bagi setiap manusia.

Marilah kita melihat hal ini dalam konteks ilmu pengetahuan.
Ketika ketinggian ilmu pengetahuan manusia telah mencapai satu titik yang paling tinggi dari ilmunya, maka pada titik puncaknya, manusia pasti akan menemukan kekuasaan dan keagungan Allah sebagai pemilik ilmu sesuai yang sesuai dengan sifat-Nya.

Contohnya seperti para pakar dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan pada abad ini telah mengungkapkan fakta dari kebenaran penelitian mereka, yang ternyata semuanya ada di dalam Al Quran yang disampaikan oleh Rasulullah +/- 14 abad yang lalu.

Sebuah contoh, dalam surat Al Alaq, Allah menyatakan menciptakan manusia dari Alaq. Alaq dalam Al Quran terjemahan DEPAG diartikan segumpal darah (dan ini juga tidak salah), tetapi jika mengambil arti Alaq dalam arti bahasa arab, maka ia berarti , sesuatu yang hidup dari sesuatu yang ditempelinya (seperti benalu, jamur, dll).

Dan jika kita lihat fakta ilmu embriologi (berdasarkan penelitian dengan peralatan dan kemajuan teknologi modern) di dunia saat ini mengatakan bahwa manusia itu pada awalnya berasal dari zygote, yaitu kumpulan sel-sel yang hidup dan berkembang yang untuk kehidupannya sel tersebut harus menempel pada dinding rahim. Jadi zygote memiliki sifat persis seperti jamur atau benalu yang tumbuh dari sesuatu yang di tempelinya, yaitu dinding rahim.

Di dalam Al Quran ia menggunakan kata ‘alaq, dan menurut ilmu pengetahuan modern saat ini, ia menggunakan kata zygote, yang keduanya memiliki arti dan makna pada satu kejadian dan fakta yang sama yaitu ; sesuatu yang hidup dari sesuatu yang ditempelinya, dan alam bentuknya secara sederhana ia terlihat seperti bentuk segumpal darah. Hasil akhir (ujung dari penelitian ilmiah) dari ilmu embriology menunjukan fakta bahwa apa mereka (para peneliti tersebut) temukan dan di akui oleh seluruh dunia, adalah sama dengan apa yang dinyatakan di alam Al Quran 14 abad yang lalu, padahal pada saat itu Rasulullah sama sekali belum memiliki perangkat atau teknologi modern seperti saat ini.

Ini adalah salah satu dari banyak sekali fakta yang telah ditemukan saat ini bahwa titik tertinggi dari ilmu pengetahuan modern yang mengatakan tentang kebenaran yang haq, sama dengan apa yang dinyatakan di dalam Al Quran, dan tentunya berbagai fakta yang sangat mendetail tersebut menepis anggapat bahwa hal itu hanyalah sebuah kebetulan saja, tetapi lebih kepada satu mukjizat Al Quran yang menambah keimanan seseorang bahwa ia bukanlah kata-kata buatan Muhammad, tetapi ia adalah firman Allah dan petunjuk bagi seluruh manusia.

Hal ini tentunya akan membuat orang yang berilmu akan merasa takjub (kagum) terhadap Al Quran yang demikian akuratnya mengatakan kebenaran yang hakiki dari sebuah peristiwa. Tentunya, uraian diatas hanyalah satu fakta dari banyak sekali fakta yang menunjukkan mukjizat Al Quran dari kebenaran yang hakiki. Yang kemudian, fakta itu tidak hanya berada dalam ranah ilmu pengetahuan saja, tetapi juga dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

Jika satu fakta atau sekian banyak fakta sudah benar adanya (dalam konteks kehidupan di dunia), dan hal itu adalah sebuah kebenaran yang hakiki yang tidak dapat terbantahkan oleh pikiran yang sehat, maka demikian pula dengan berita-berita tentang kejadian di masa yang akan datang (tentang hari kiamat, hari penghisaban, surga & neraka, dll), ia memiliki bobot kebenaran yang sama benarnya, sama nyatanya dengan apa yang dirasakan oleh manusia ketika hidup di dunia ini. Inilah juga termasuk yang disebutkan di dalam Al Quran, yaitu orang-orang yang beriman terhadap yang ghaib (sesuatu yang belum diketahui oleh manusia sampai waktu yang ditetapkan oleh Allah).

Ketika dia menyadari hal ini dengan kesadarannya, dengan menggunakan potesinya (pikiran dan akalnya), maka tidak ada alasan lain selain ia berserah diri, tunduk dan patuh terhadap seluruh aturan yang Allah berikan kepadanya melalui Al Quran dan contoh nyata dalam bentuk manusia yaitu Rasulullah saw.

Tidak ada paksaan sedikitpun bagi manusia untuk masuk kedalam islam, tetapi sudah jelas mana jalan yang benar dan mana jalan yang sesat, jalan yang selamat dan jalan yan celaka, sudah jelas siapa yang membutuhkan dan siapa yang dibutuhkan..dengan catatan, hal ini hanya berlaku bagi mereka yang mau mencari kebenaran yang hakiki.

Dengan pemahaman yang singkat ini, maka kita bisa melihat, di dalam Al Quran, semua Nabi memilih islam (jalan yang selamat) sebagai dien mereka untuk mencapai tujuan akhir dari kehidupan mereka, yaitu kehidupan akhirat. Dien sering di artikan dengan arti agama, tetapi dien memiliki makna yang lebih luas dari pada sekedar ritual saja, dien bisa kita maknai dengan ‘the way of life’ (cara seseorang menjalankan kehidupannya). Dan dien yang diridhoi di sisi Allah adalah ISLAM tidak ada dien yang diterima oleh Allah selain itu, sebagaimana firman-Nya;
"Barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidaklah akan diterima (agama itu)..." (Ali Imran: 85).


http://artikelislamiblog.blogspot.com/2013/02/pengertian-agama-islam.html