Monday, November 25, 2013
Sunday, November 17, 2013
Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET
![Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET](http://mesran.net/images/img_berita/1599083205design%20form%20nasabah.jpg)
Anda ingin tahu beda Tanpa Kriptografi dengan menggunakan Kriptografi? Lihat saja gambar berikut ini :
Tabel berikut ini tanpa kriptografi
![Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET](http://mesran.net/images/img_berita/588675318tanpa%20kriptografi.jpg)
Saya jamin anda pasti bisa dengan mudah memahami data diatas tersebut bukan?
coba anda pahami data pada gambar berikut.
![Penerapan
Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET](http://mesran.net/images/img_berita/98dengan%20kriptografi.jpg)
Tabel tersebut diatas setelah memakai kriptografi
Bagaimana? ingin tahu cara membuatnya? silahkan ikuti penerapan kriptografi pada record database menggunakan program VB NET
Terlebih dahulu buatlah database Nasabah.MDB dengan struktur tabel seperti berikut ini :
Tabel : Nasabah
Field Tipe Size
------------------------------
Kode Text 5
Nama Text 50
Alamat Text 100
Telp Text 15
Simpan pada drive C:
Kemudian silahkan design form nasabah seperti tampilan berikut ini.
![Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET](http://mesran.net/images/img_berita/1599083205design%20form%20nasabah.jpg)
Berikut listing program Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET
Imports System.Data.OleDb
Public Class Form1
Public DB As OleDbConnection
Public CMD As OleDbCommand
Public DR As OleDbDataReader
Public DS As New DataSet
Public SQL As String
Function ENCCaesar(ByVal Plain As String) As String
Dim x As String = ""
Dim xkalimat As String = ""
For i = 1 To Len(Plain)
x = Mid(Plain, i, i)
x = Chr(Asc(x) + 3)
xkalimat = xkalimat + x
Next
ENCCaesar = xkalimat
End Function
Function DECCaesar(ByVal Chiper As String) As String
Dim x As String = ""
Dim xkalimat As String = ""
For i = 1 To Len(Chiper)
x = Mid(Chiper, i, i)
x = Chr(Asc(x) - 3)
xkalimat = xkalimat + x
Next
DECCaesar = xkalimat
End Function
Public Sub OPENDB()
Dim LOKASI = "Provider = Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=C:Nasabah.mdb"
DB = New OleDbConnection(LOKASI)
If DB.State = ConnectionState.Closed Then
DB.Open()
End If
End Sub
Sub TombolBaru()
btnBaru.Enabled = True
btnSimpan.Enabled = False
btnEdit.Enabled = False
btnHapus.Enabled = False
btnBatal.Enabled = False
btnKeluar.Enabled = True
End Sub
Sub TombolEdit()
btnBaru.Enabled = False
btnSimpan.Enabled = False
btnEdit.Enabled = True
btnHapus.Enabled = True
btnBatal.Enabled = True
btnKeluar.Enabled = False
End Sub
Sub TombolSimpan()
btnBaru.Enabled = False
btnSimpan.Enabled = True
btnEdit.Enabled = False
btnHapus.Enabled = False
btnBatal.Enabled = True
btnKeluar.Enabled = False
End Sub
Sub HapusForm()
Kode.Text = ""
Nama.Text = ""
Alamat.Text = ""
Telp.Text = ""
Call TombolBaru()
End Sub
Private Sub Form1_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
Call OPENDB()
Call HapusForm()
End Sub
Private Sub btnSimpan_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnSimpan.Click
SQL = "INSERT INTO Nasabah(Kode, Nama, Alamat, Telp)" & _
"Values (`" & Kode.Text & "`,`" & _
ENCCaesar(Nama.Text) & "`,`" & _
ENCCaesar(Alamat.Text) & "`,`" & _
ENCCaesar(Telp.Text) & "`)"
CMD = New OleDbCommand(SQL, DB)
CMD.ExecuteNonQuery()
Call btnBaru_Click(sender, e)
End Sub
Private Sub btnEdit_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnEdit.Click
SQL = "UPDATE Nasabah SET Nama=`" & ENCCaesar(Nama.Text) & "`, " & _
" Alamat=`" & ENCCaesar(Alamat.Text) & "`, " & _
" Telp=`" & ENCCaesar(Telp.Text) & "` " & _
" Where Kode=`" & Kode.Text & "`"
CMD = New OleDbCommand(SQL, DB)
CMD.ExecuteNonQuery()
Call btnBaru_Click(sender, e)
End Sub
Private Sub btnHapus_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnHapus.Click
SQL = "DELETE FROM Nasabah Where Kode=`" & Kode.Text & "`"
CMD = New OleDbCommand(SQL, DB)
CMD.ExecuteNonQuery()
Call btnBaru_Click(sender, e)
End Sub
Private Sub btnBatal_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnBatal.Click
Call btnBaru_Click(sender, e)
End Sub
Private Sub btnBaru_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnBaru.Click
Call HapusForm()
Kode.Focus()
End Sub
Private Sub Kode_KeyPress(ByVal sender As Object, ByVal e As System.Windows.Forms.KeyPressEventArgs) Handles Kode.KeyPress
Dim tombol As Integer = Asc(e.KeyChar)
Dim xkode As String
If tombol = 13 Then
` Gunakan T pada SELEC
SQL = "SELEC * FROM Nasabah Where Kode=`" & Kode.Text & "`"
CMD = New OleDbCommand(SQL, DB)
DR = CMD.ExecuteReader
DR.Read()
If DR.HasRows = True Then
Nama.Text = DECCaesar(DR("Nama"))
Alamat.Text = DECCaesar(DR("Alamat"))
Telp.Text = DECCaesar(DR("Telp"))
Call TombolEdit()
MsgBox("Data Ini Sudah Tersimpan Pada Tabel Nasabah !")
Else
xkode = Kode.Text
Call HapusForm()
Kode.Text = xkode
Call TombolSimpan()
End If
DR.Close()
Nama.Focus()
End If
End Sub
End Class
Hasil Program penerapan kriptografi pada record database menggunakan program VB NET.
Screen Pertama
Sewaktu data disearching maka record asli masih nampak, tanpa dilakukan Dekripsi
![Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET](http://mesran.net/images/img_berita/1589205190Tampil%20Data%20sebelum%20di%20dekrip.jpg)
Screen Kedua
Setelah di Dekripsikan maka akan terlihat record aslinya.
![Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET](http://mesran.net/images/img_berita/39364956Tampil%20Data%20setelah%20di%20dekrip.jpg)
Adapun fungsi untuk melakukan Enkripsi dan Dekripsi dapat dilihat berikut ini :
Saat melakukan Enkripsi
Function ENCCaesar(ByVal Plain As String) As String
Dim x As String = ""
Dim xkalimat As String = ""
For i = 1 To Len(Plain)
x = Mid(Plain, i, i)
x = Chr(Asc(x) + 3)
xkalimat = xkalimat + x
Next
ENCCaesar = xkalimat
End Function
Lihat pemakaiannya disini.
SQL = "INSERT INTO Nasabah(Kode, Nama, Alamat, Telp)" & _
"Values (`" & Kode.Text & "`,`" & _
ENCCaesar(Nama.Text) & "`,`" & _
ENCCaesar(Alamat.Text) & "`,`" & _
ENCCaesar(Telp.Text) & "`)"
serta
SQL = "UPDATE Nasabah SET Nama=`" & ENCCaesar(Nama.Text) & "`, " & _
" Alamat=`" & ENCCaesar(Alamat.Text) & "`, " & _
" Telp=`" & ENCCaesar(Telp.Text) & "` " & _
" Where Kode=`" & Kode.Text & "`"
Saat melakukan Dekripsi
Function DECCaesar(ByVal Chiper As String) As String
Dim x As String = ""
Dim xkalimat As String = ""
For i = 1 To Len(Chiper)
x = Mid(Chiper, i, i)
x = Chr(Asc(x) - 3)
xkalimat = xkalimat + x
Next
DECCaesar = xkalimat
End Function
dan lihat pemakaiannya disini.
Nama.Text = DECCaesar(DR("Nama"))
Alamat.Text = DECCaesar(DR("Alamat"))
Telp.Text = DECCaesar(DR("Telp"))
Demikianlah pembahasan penerapan kriptografi pada record database menggunakan program VB NET. Semoga anda dapat memahaminya
Tag : Penerapan Kriptografi Pada Record Database Menggunakan Program VB NET, program vb net, kriptografi pada vb net
Source : http://mesran.net/berita-643-penerapan-kriptografi-pada-record-database-menggunakan-program-vb-net.html
Friday, November 15, 2013
6. Meragun Adanya Siksa
Maksudnya
tidak mempercayai adanya siksaan dari Allah subhanahu
wata’ala bagi orang yang melakukan kekufuran, kejahatan, atau orang yang
menentang perintah-rintah-Nya. Padahal Allah ta’ala telah mengancam bagi orang
yang tidak beriman kepada-Nya akan mendapat siksaan yang amat pedih. Seperti
yang telah disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya yang artinya “Adapun orang-orang kafir, maka akan aku
siksa mereka dengan siksa yang amat pedih (Ali Imran : 56)”.
Seandainya
tidak ada siksa, maka neraka dan ancaman Allah tidak akan berartidan
hukum-hukumnya menjadi rusak, sebab manusia tidak takut lagi untuk kufur,
dzalim dan bermaksiat kepadanya. Bila semua ini terjadi, maka yang berlaku
dalam alam ini adalah hukum rimba. Siapa yang kuat dia dapat, siapa yang
berkuasa dan menang dia akan menindas dan ynag lemah akan ditindas.
Allah
menurunkan hukum syara’ kepada ummat-Nya adalah untuk menata kehidupannya agar
selamat didunia dan diakhirat. Juga unutk memperbaiki akhlak, melluruskan
aqidah dan mengatur tingkah laku manusia agar sesuai dengan norma-norma agama
yang dikehendaki oleh Allah Ta’ala. Hukum
tersebut tidak akan berarti, bila pelanggarnya tidak dikenai sanksi berupa
siksaan.
Adanya
siksa juga menunjukkan keadilan Allah, karena Allah tidak mungkin melakukan
siksa terhadap orang yang tidak bersalah, apalagi berbuat dzallim kepada-Nya.
Siksa hanya diberikan kepada hamba-hamba yang berbuat maksiat atau melanggar
hukum-hukum-Nya, menurut kadar besar kecilnya pelanggaran yang dibuatnya. Hal
ini lebih dipertegas lagi dengan adanya firman Allah yang artinya “Dan, orang-orang yang mengerjakan kejahatan
(mendapat) balasan (sesuai) yang setimpal (Yunus : 27)”.
Ayat di
atas jelas mempertegas, bahwa sekecil apapun kejahatan itu dilakukan, pasti
akan ada balasan siksanya, bila dia tidak mau bertaubat. Sepert yang tertera
dalam Al-Qur’an yang artnya “Dan, barang
siapa yang berbuat kejahatan, sekalipun seberat dzarrah (biji sawi) niscahya ia
akan melihat (balasan siksanya) (AL-Zilzalah : 8)”.
Sasungguhnya
apa yang diterangkan dalam Al-Qur’an adalah benar adanya. Jadi bagi orang yang
masih meragukan atau bahkan tidak mempercayai adanya siksa yang dibuat oleh
Allah, maka orang tersebut telah keluar dari garis-garis Islam dengan melakukan
murtad, yakni murtad yang i’tiqad yaitu yang disebabkan oleh i’tiqadnya yang
sesat.
5. Meragukan Adanya Pahala
Meragukan
atau tidak mempercayai adanya balasan pahala dari Allah bisa menggelincirkan
iman. Seandainya tidak ada pahala, apa artinya Allah menciptakan syurga.? Dan,
apa tujuan dari perintah Allah untuk melakukan kebajikan dan menjauhi
larangan-Nya.? Bukankah Allah sering menjanjikan terhadap orang yang bertaqwa
akan diberi pahala dan syurga di akhirat kelak. Allah adalah dzat sebaik-baik
pemberi balasan, hal ini telah dikatakan oleh Al-Qur’an yang artinya “Dia adalah sebaik-baik pemberi pahala dan
sebaik-baik pemberi balasan (Al-Kahfi : 44)”.
Org yang
tidak mempercayai adanya pahala adlah orang kurang mengerti terhadap ajaran
agamanya secara baik, hingga ia membiarkan hawa nafsunya mengusai dirinya, yang
membuat mata hatinya buta terhadap kebenaran. Menurutnya pahala adalah
menikamati semua kemewahan duniawi, sedangkan neraka adalah kehidupan yang
melarat, meronta-ronta dengan segala bentuk kesengsaraan hidup didunia.
Orang yang
pola pikirnya demikian menganggap bahwa ajaran agama itu tidak lebih itu tidak
lebih dari upacara-upacara ritual belaka. Dan, inilah car berpikirnya orang
yang metarialistis.
Jikalau
pahala itu hanya bertumbuh pada kenikmatan duniawi semata, pasti pasti akan
menyeret semua orang untuk berlomba-lomba mencari kenikmatan dan kemewahan hidup
didunia dengan segala cara, bila perlu tipu daya dan kejahatan di tempuh dari
memperoleh kesenangan hidup. Keadaan ini bisa menjerumuskan manusia hidup dalam
alam rimba, siapa yang kuat dialah yang menang, dan siapa yang lemah yang
menjadi mangsa. Jika sudah demikian, maka harkatdan martabat manusia jatuh
seperti binatang, tidak mengenal rasa belas kasihan, saling menerkam, saling
menganiaya, bahkan sampai saling bunuh.
Dari uraian
di atas dapat disimpukan, bahwa meyakini adanya pahala di akhirat kelak dapat
memberikan sepirit bagi manusia untuk melakukan kebajikan dan menjauhi segala
macam bentuk kejahatan selama didunianya. Sebab setiap individu meyakini kalau
berbuat baik akan memperoleh pahala di akhirat.
Allah akan
memberikan pahala kepada hamba-Nya yang melakukan amal kebajikan tanpa membedakan jenis
kelamin, status sosial, derajat dan kedudukan, meskipun amal kebajikan yang
dikerjakan itu kecil sekali seperti atom, semua itu akan dapat dilihat balasan
pahalanya. Seperti yang ternukil dalam Al-Qur’an berikut ini yang artinya “Maka barang siapa yang berbuat kebajikan,
meskipun sebesar biji dzarrah (biji sawit) niscahaya ia akan melihat
(balasannya), (Al-Zilzalah : 7)”
Jelas sudah
bahwa pahala itu ada dan akan diberikan oleh Allah, kepada orang yang dikehendakinya.
Sedangkan bagi orang yang meragukan atau tidak mempercayai adanya pahala sama
halnya mendustakan Allah sebagi Dzat yang menjanjikan adanya pahala. Dengan
demikian keraguan tersebut dapat mencopot keimanannya.
http://ihsanwestley1.blogspot.com/
http://ihsanwestley1.blogspot.com/
Saturday, October 12, 2013
3) Meragukan Adanya Al-Qur'an
Artinya meragukan apakah Al-Qur'an itu berasal dari Allah atau kreasi Muhammad? Apakah Al-Qur'an benar-benar firman Allah atau bisikan syetan? Orang yang hatinya ada keraguan semacam ini, menandakan dirinya belum mengerti benar tentang hakikat ke-Islamannya, dan itu menunjukkan keadangkalan aqidahnya dan kebutaan mata hatinya terhadap semua ajaran yang diterimanya. Bukankah Allah berungkali menjelaskan bahwa Al-Qur'an yang dibawa oleh Rasullallah Shallallahu Alaihi W a Sallam, adalah berasal dari-Nya. Seperti yang disebutkan oleh Allah dalam firmannya yang artinya "Sesungguhnya Kamil-lah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami benar-benar memilharanya (Al-Hijr : 9)".
Ayat di atas menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah, sekaligus yang terjamin kesuciannya dan kemurniannya dan tidak bisa dicemari oleh tangan-tangan kotor yang hendak mengubah huruf maupun susunan kalimat didalamnya. Ketinggian satra Al-Qur'an tidak mungkin hasil kreasi manusia, meskipun intelektualnya super genius. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam firmannya yang artinya "Dan, jika kamu (teatap) dalam keraguan tetntang Al-Qur'an yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad) adalah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang-orang yang benar (Al-Baqarah : 23)".
Dengan adanya ayat tersebut, jelaslah bahwa bagaimana pun ketinggian intelektual manusia, meskipun dirinya di bantu oleh ahli-ahli sastra dan ahli bahasa terkemuka, mustahil dirinya mampu membuat yang serupa dengan Al-Qur'an. Bila kamu perhatikan Al-Qur'an dari segala segi, baik dari ketinggian sastranya, maupun dari segi komposisi bahasanya, maka akan kamu temukan bukti bahwa Al-Qur'an itu bukan hasil kreasi manusia, melainkan murni mu;jizat Allah yang diberikan kepada manusia pilihan, yakni Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Dalam komposisi kalimatnya, suatu saat ia bersikap keras, bagai tegarnya gelombang samudra yang menggunung gulung -menggulung, di saat lain, ia lemah lembut sopan santun penaka nafas surga, gamulai menyejukkan jiwa. Asa yang putur tersambung, berbunga da berbuah. Itulah mu'jizat Nabi Muhammad yang melukiskan kehidupan dunia, juga menggambarkan dasar-dasar hidup suci dengan seggala aturan dan tata kramanya, mengubah uraian kehidupan akhirat dengan taman-taman surga dengan keindahannay yang tak tertandingi, untuk orang-orang yang melakukan kebajikan sewaktu didunia.
Wednesday, October 9, 2013
2). Meragukan Adanya Rasulallah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
Maksudnya hatinya meragukan tentang eksistensi Nabi Muhammad, apakah beliau itu utusan Allah atau tidak? Padahal kersaulan Muhammad itu sering disebut oleh Allah dalam Al-Qur'an, di antaranya yang terdapat dalam surat Al-Baqarah yang artinya "Dan, sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang di utus (Al-Baqarah : 252)".
Malahan Nabi Muhammad Shallalluh Alaihi Wa Sallam, tidak hanya sebagai rasul saja, beliau juga sebagai figur sentral Rahmatil lil 'alamin , suatu jabatan tertingga yang tidak di miliki oleh seorang Naboi maupun rasul manapun. Seperti yang disebutkankan oleh Allah dalam firman-Nya yang artinya "Dan, tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya' : 107)".
Bila didalam hati seseorang meragukan atau tidak percaya tentang kerasulan Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, berarti dirinya tidak mempercayai ini Al-Qur'an. Padahal Al-Qur'an adalah firman Allah yang harus di percaya dan diimani oleh setiap muslim, ini sama halnya ia mendustakan terhadap firamn Allah,. Kalau sudah tidak mempercayai firman Allah berarti dirinya tidak beriman kepadanya.
Jelas sudah, bahwa orang yang hatinya meragukan tentang kerasulan Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, bisa disebut murtad i'tiqad, yaitu kemurtadan yang disebabkan oleh i'tiqadnya.
1). Meragukan Adanya Allah
Maksudnya meragukan terhadap eksistensi Allah, atau meragukan adanya perbedaan yang terjadi antara Allah dengan mahkluk-Nya. Padahal keberadaan Allah sudah tidak diragukan lagi, adanya alam, bumi, langit, dan seluruh isi jagad raya ini menunjukkan adanya Allah sebagai Dzat yang Menciptakan. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman-Nya yang artinya "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi (Al-Baqarah : 29)".
Secara rasional mustahil barang yang diciptakannya itu ada sedangkan sang penciptanya tidak pernah wujud. Atau mustahil adanya lemari, meja, kursi, dan rumah itu seperti bentuk wujudnya orang yang membuat. Begitu juga mustahil adanya alam ini tanpa ada yang menciptakannya, dan tidak bisa diterima oleh akal sehat bila wujudnya alam, binatang dan manusia seperti bentuk wujudnya sang Pencipta.
Ada sebagian orang yang buntu akal pikirannya dan kotor hatinya yang beranggapan, bahwa Tuhan itu keberadaannya dan wujudnya seperti manusia. Kalau keberadaan Allah seperti manusia berarti Allah itu membutuhkan tempat, padahal setiap sesuatu yang membutuhkan tempat itu menunjukkan baru, dan setiap barang yang baru pasti akan hancur. Kalau Tuhan itu bisa hancur atau mati kenapa kita sembah? Inilah cara pikiranya orang yang tumpul otaknya.
Ada juga orang yang beranggapan bahwa tuhan itu bentuknya seperti manusia, punya mata, telinga, kaki, tangan, mulut, dan seluruh apa yang ada pada tubuh manusia Tuhan punya. Kalau wujudnya Tuhan seperti manusia, baik sifatnya maupun dzatnya, berarti Tuhan punya rasa lapar, haus kadang-kadang buang air, juga punya rasa kantuk dan tidur. Bila Tuhan sedang mengantuk atau tidur padahal saat itu umatnya melakukan maksiat, atau memohon ampunan kepadanya berarti Tuhan tidak mengetahuinya. Kalau begitu Tuhan jenis apa ini bisa ditipu, pada saat ia mengantuk atau tertidur umatnya melakukan maksiat, Tuhan macam apa ini?.
Maka jelaslah bahwa Allah itu Mukhalafatu Lilhawadits (berbeda dengan seluruh makhluk), maka kalau ada orang yang hatinya meragukan adanya Allah, atau meragukan adanya perbedaan antara Allah dan makhluknya, ia bisa disebut sebagai murtad I'tiqad.
Thursday, October 3, 2013
MURTAD I'TIQAD
Banyak kita saksikan sekarang orang-orang yang punya aqidah, mengalami kebimbangan dan keraguan oleh kebodohan mereka terhadap agamanya, tidak mengerti tuntunan agama secara baik dan tidak mengetahui kebenaran agamanya secara otentik,suci, terlepas dari khfarat dan kemungkaran.
Mereka hanya mengenal kulit luar agamanya saja, serta suka bermain-main dengan kesuciannya karena mereka menuruti rayuan hawa nafsunya belaka.
Agama pada masa sekarang ini dianggap sebagai tubuh tak bernyawa, atau di anggap sebagai tulisan yang mengandung makna yang dapat dibaca. Agama hanya dijadikan alat untuk propaganda demi kepentingan dirinya, atau dijadikan sebagai topeng untuk menutupi kejahatannya. Tindakan mereka Tindakan mereka ini jelas di luar batasan agama. Itulah kecerobohan orang-orang dungu yang tidak mengerti hakikat beragama.
Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang telah dikuasi oleh hawa nafsunya, diikat oleh keraguan hati dan kebimbangan penuh prasangka dan dugaan terhadap kebenaran ajaran agamanya.
Orang yang berhati lemah inilah yang mudah dijangkiti virus murtad i'tiqad. Padahal murtad merupakan bentuk kekafiran yang paling hina dan tercela, siksanya pun sangat pedih.
Oleh karena itu, setiap muslim memohon perlindungan kepada Allah, agar dirinya dijauhkan dari bersarangnya virus kemurtadan. karena penyakit ini lebih ganas dan berbahaya dari segala macam penyakit badaniyah. Bagi orang yang sudah dijangkiti kuman kemurtadan, maka harapan dirinya untuk memperoleh kebahagiaan di sisi Allah menjadi sirna, bahkan siksanya nanti lebih pedih dan kekal dalam neraka.
Murtad adalah keluar dari islam, artinya kembali kepada kekafiran setelah masuk islam. Sedangkan murtad i'tiqad adalah kemurtadan yang di sebabkan oleh i'tiqadnya atau keyakinan dirinya. Ini akibat dari keraguan yang ada di dalam hati. Imam Nawawi Al-Jawiy dalam kitab "Syarah Sulamut Taufiq" telah memberikan contoh tentang murtad i'taqad :
1) Meragukan adanya Allah
2) Meragukan Adanya Rasullah Shallallahu Alaihi Wassalam
3) Meragukan Adanya Al-Qur'an
4) Meragukan adanya Hari Akhir
5) Meragukan Adanya Pahala
6) Meragukan Adanya Siksa
7) Meniadakan Salah Satu Sifat Allah
8) Menghalalkan Perkara Yang Haram
9) Mengharamkn Perkara Yang Halal
10) Menolak Kewajiban
11) Mewajibkan Perkara Yang Wajib
12) Ingin Kembali Kafir Pada Masa Yang Akan Datang
13) Mengingkari Kerasulan Salah Seorang Rasul
14) Mengingkari Salah Satu Huruf Al-Qur'an
15) Menambah Huruf Al-Qur'an
16) Berkeyakinan Masih Ada Nabi Lain Setelah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam
Sunday, September 29, 2013
Murtad Tanpa Sadar
Yang Menyebabkan Kemurtadan
Murtad adalah keluar dari Islam, artinya kembali kepada kekafiran setelah masuk islam. Hukum orang murtad berbeda dengan orag kafir asli, siksanya pun lebih pedih bila dibandingkan dengan orang kafir asli. Sebab dia sudah mengetahui kebenaran agama Tauhid lalu megingkarinya, sedangkan orang kafir asli adalah yang mengkufuri kepada Allah karena ketidaktahuannya tentang kebenaran agama Tauhid.
Bagi orang yang kembali kepada kekafiran setelah beriman kepada Allah, maka Allah akan menghapus seluruh amal kebajikannya sampai kematiannya nanti, dan dia dilemparkan kedalam neraka untuk selamanya. Seperti yang telah disebutkan dalam firman-Nya yang artinya "Barang siapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalnya didunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya. (QS. Al-Baqarah:217)".
Adapun hal-hal yang menyebabkan kemurtadan itu banyak sekali, kadang-kadang tanpa kita sadari terjerumus kedalam kemurtadan, sebab ucapan kita, perbuatan kita, atau i'tiqad kita. oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam segala tingkah laku kita, baik dalam kita bicara, berbuat tnpa terkontrol norma agama, dan beri'tiqad mengesampingkan sandaran pada Allah, tidak menutup kemungkinan diri kita akan terjerumus dalam lembah kemurtadan. Dan, yang lebih kita takutiadalah dalam pandangan manusia kita di anggap sebagai Muslim, karena sering melakukan shalat, puasa, sedekah, bahkan pernah berhaji, tetapi dalam pandangan Allah kita di nilaisudah keluar dari islam, alias murtad, disebabkan oleh ucapan kita, atau perbuatan kita, atau i'tiqad kita. Kalau hal ini terjadi maka calakalah bagi kita, karena seluruh amal kebajikan yang pernah diker jakan akan sirna, tidak berarti apa-apa di sisi Allah, dan tempat kembalinya sudah jelas ke Neraka.
Pada dasarnya Murtad itu ada 3 macam, yaitu :
1). Murtad I'tiqaq, adalah kemurtadan yang disebabkan oleh i'tiqadnya.
2). Murtad Perbuatan (Af'al), adalah kemurtadan yang disebabkan perbuatan.
3). Murtad Ucapan (Aqwal), yaitu kemurtadan yang disebabkan oleh ucapan.
Ketiga macam murtad tersebut masing-masing memiliki cabang banyak sekali. Oleh karena itu, kita harus senantiasa waspadai dan mengevaluasi seluruh perbuatan kita stiaphari, kalau seandainya ada ucapan, perbuatan, atau i'tiqad kita sudah mendekati apa yang disebut garis kemurtadan, maka bersegeralah mengucapkan dua kalimat syahadat dan bertaubatlah kepada Allah, dangan janji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut, kalau memang perbuatan itu sudah dinilai mendekati garis kemurtadan.
Lebih berhati-hati adalah sifat yang tepuji, daaari pada bersikap ceroboh yang tanpa bisa disadari kesalahannya akan membawa kesesatan diri.
Saturday, September 14, 2013
Pengertian Agama Islam
Islam menurut bahasa, islam memiliki arti ; selamat,
kedamaian, sentausa, sedangkan dalam istilah syar'i islam berserah diri,
tunduk patuh, dengan kesadaraan yang tinggi tanpa paksaan. Sedangkan
islam secara makna, maka akan menjadi sangat luas jika dikaitkan dengan
beberapa arti di atas.
Makna dalam arti kata selamat, maka islam adalah jalan
hidup (way of life) satu-satunya yang paling selamat mengantarkan
manusia sampai tujuan akhirnya..yaitu kehidupan akhirat. Dalam konteks
perjalanan, tujuan hanya dapat dicapai melalui jalan yang ditempuh.
Sedangkan sebuah jalan, ia memiliki cara dan aturan.
Akhirat adalah tujuan akhir dari perjalanan manusia,
cara yang terbaik adalah cara Rasulullah, dan aturan yang digunakan
adalah berdasarkan Al Quran dan Sunnah, dan islam adalah bentuk dari
gabungan antara aturan dan cara tersebut (Al Quran & Sunnah + Cara
Rasulullah) yang membetuk jalan yang paling selamat untuk mencapai
tujuan akhir dari perjalanan manusia.
Makna kedamaian, adalah dengan mengikuti jalan islam
untuk mencapai tujuan, seseorang pasti akan mendapatkan kedamaian dalam
menjalani kehidupanya. Damai dalam konteks internal (dari sisi dirinya
sendiri) dan dalam konteks eksternal (dalam hubungan bermasyarakat).
Islam adalah agama yang menyukai kedamaian, kecuali jika hak Allah, dan
hak azai manusia dihina dan di dzholimi, maka Islam dalam ajarannya
menganjurkan untuk melakukan tindakan yang proporsional dan sesuai
dengan perlakuan tersebut.
Makna sentausa, hanya akan dicapai jika ada
keselamatan dan kedamaian, ini juga merupakan arti dalam islam yang
berkaitan dengan 2 makna di atas. yang berkaitan dengan pelaksanaan
islam secara internal (diri sendiri) maupun external (lingkungan,
masyarakat, dll).
Makna berserah diri, adalah ketika seseorang
menyerahkan seluruh jalan hidupnya (tunduk patuh) sesuai dengan
aturan-aturan (syariat) dalam islam. Pendekatan untuk memahami hal ini
bisa kita pahami melalui uraian singkat berikut.
Pada umumnya, manusia itu akan mengikuti seseorang
yang ia anggap lebih dari dirinya, itu sebabnya, maka di dunia ini ada
kegiatan belajar dan mengajar (murid dan guru). Orang yang lebih rendah
ilmuya, pasti akan mengikuti seseorang yang lebih tinggi ilmunya. Kaidah
ini adalah kaidah yang universal, berlaku bagi setiap manusia.
Marilah kita melihat hal ini dalam konteks ilmu
pengetahuan.
Ketika ketinggian ilmu pengetahuan manusia telah
mencapai satu titik yang paling tinggi dari ilmunya, maka pada titik
puncaknya, manusia pasti akan menemukan kekuasaan dan keagungan Allah
sebagai pemilik ilmu sesuai yang sesuai dengan sifat-Nya.
Contohnya seperti para pakar dan ilmuwan dari berbagai
disiplin ilmu pengetahuan pada abad ini telah mengungkapkan fakta dari
kebenaran penelitian mereka, yang ternyata semuanya ada di dalam Al
Quran yang disampaikan oleh Rasulullah +/- 14 abad yang lalu.
Sebuah contoh, dalam surat Al Alaq, Allah menyatakan
menciptakan manusia dari Alaq. Alaq dalam Al Quran terjemahan DEPAG
diartikan segumpal darah (dan ini juga tidak salah), tetapi jika
mengambil arti Alaq dalam arti bahasa arab, maka ia berarti , sesuatu
yang hidup dari sesuatu yang ditempelinya (seperti benalu, jamur, dll).
Dan jika kita lihat fakta ilmu embriologi (berdasarkan
penelitian dengan peralatan dan kemajuan teknologi modern) di dunia
saat ini mengatakan bahwa manusia itu pada awalnya berasal dari zygote,
yaitu kumpulan sel-sel yang hidup dan berkembang yang untuk kehidupannya
sel tersebut harus menempel pada dinding rahim. Jadi zygote memiliki
sifat persis seperti jamur atau benalu yang tumbuh dari sesuatu yang di
tempelinya, yaitu dinding rahim.
Di dalam Al Quran ia menggunakan kata ‘alaq, dan
menurut ilmu pengetahuan modern saat ini, ia menggunakan kata zygote,
yang keduanya memiliki arti dan makna pada satu kejadian dan fakta yang
sama yaitu ; sesuatu yang hidup dari sesuatu yang ditempelinya, dan alam
bentuknya secara sederhana ia terlihat seperti bentuk segumpal darah.
Hasil akhir (ujung dari penelitian ilmiah) dari ilmu embriology
menunjukan fakta bahwa apa mereka (para peneliti tersebut) temukan dan
di akui oleh seluruh dunia, adalah sama dengan apa yang dinyatakan di
alam Al Quran 14 abad yang lalu, padahal pada saat itu Rasulullah sama
sekali belum memiliki perangkat atau teknologi modern seperti saat ini.
Ini adalah salah satu dari banyak sekali fakta yang
telah ditemukan saat ini bahwa titik tertinggi dari ilmu pengetahuan
modern yang mengatakan tentang kebenaran yang haq, sama dengan apa yang
dinyatakan di dalam Al Quran, dan tentunya berbagai fakta yang sangat
mendetail tersebut menepis anggapat bahwa hal itu hanyalah sebuah
kebetulan saja, tetapi lebih kepada satu mukjizat Al Quran yang menambah
keimanan seseorang bahwa ia bukanlah kata-kata buatan Muhammad, tetapi
ia adalah firman Allah dan petunjuk bagi seluruh manusia.
Hal ini tentunya akan membuat orang yang berilmu akan
merasa takjub (kagum) terhadap Al Quran yang demikian akuratnya
mengatakan kebenaran yang hakiki dari sebuah peristiwa. Tentunya, uraian
diatas hanyalah satu fakta dari banyak sekali fakta yang menunjukkan
mukjizat Al Quran dari kebenaran yang hakiki. Yang kemudian, fakta itu
tidak hanya berada dalam ranah ilmu pengetahuan saja, tetapi juga dalam
seluruh aspek kehidupan manusia.
Jika satu fakta atau sekian banyak fakta sudah benar
adanya (dalam konteks kehidupan di dunia), dan hal itu adalah sebuah
kebenaran yang hakiki yang tidak dapat terbantahkan oleh pikiran yang
sehat, maka demikian pula dengan berita-berita tentang kejadian di masa
yang akan datang (tentang hari kiamat, hari penghisaban, surga &
neraka, dll), ia memiliki bobot kebenaran yang sama benarnya, sama
nyatanya dengan apa yang dirasakan oleh manusia ketika hidup di dunia
ini. Inilah juga termasuk yang disebutkan di dalam Al Quran, yaitu
orang-orang yang beriman terhadap yang ghaib (sesuatu yang belum
diketahui oleh manusia sampai waktu yang ditetapkan oleh Allah).
Ketika dia menyadari hal ini dengan kesadarannya,
dengan menggunakan potesinya (pikiran dan akalnya), maka tidak ada
alasan lain selain ia berserah diri, tunduk dan patuh terhadap seluruh
aturan yang Allah berikan kepadanya melalui Al Quran dan contoh nyata
dalam bentuk manusia yaitu Rasulullah saw.
Tidak ada paksaan sedikitpun bagi manusia untuk masuk
kedalam islam, tetapi sudah jelas mana jalan yang benar dan mana jalan
yang sesat, jalan yang selamat dan jalan yan celaka, sudah jelas siapa
yang membutuhkan dan siapa yang dibutuhkan..dengan catatan, hal ini
hanya berlaku bagi mereka yang mau mencari kebenaran yang hakiki.
Dengan pemahaman yang singkat ini, maka kita bisa
melihat, di dalam Al Quran, semua Nabi memilih islam (jalan yang
selamat) sebagai dien mereka untuk mencapai tujuan akhir dari kehidupan
mereka, yaitu kehidupan akhirat. Dien sering di artikan dengan arti
agama, tetapi dien memiliki makna yang lebih luas dari pada sekedar
ritual saja, dien bisa kita maknai dengan ‘the way of life’ (cara
seseorang menjalankan kehidupannya). Dan dien yang diridhoi di sisi
Allah adalah ISLAM tidak ada dien yang diterima oleh Allah selain itu,
sebagaimana firman-Nya;
"Barang siapa mencari agama selain Islam, maka
tidaklah akan diterima (agama itu)..." (Ali Imran: 85).
http://artikelislamiblog.blogspot.com/2013/02/pengertian-agama-islam.html
Subscribe to:
Posts (Atom)